Minggu, 05 Juli 2009

Bahasa-bahasa Gaul Komunitas Narkoba

0


Artikel ini mungkin sedikit dapat memberi pemahaman tentang kehidupan pada komunitas narkoba. Mungkin bila anda sebagai orangtua atau kakak dari adik yang sudah mulai beranjak remaja atau mungkin memiliki saudara yang masih remaja, dengan mengenali bahasa gaul komunitas pengguna narkoba ini, sedikit banyak akan mudah mengetahui apakah mereka mulai terjebak dalam pergaulan komunitas tersebut….
“Cuy, potek dikit doogie lo, cmb neh, ” ucap seorang pemuda kepada temannya. “Gue ga punya,” ujar satunya lagi membalas. “Ya uda kalo gitu mau pat-pat gak ? tanya yang pertama lagi. “Ngga juga, masih punya koncian atu,” balasnya sambil ngeloyor pergi.
Begitu kadang perbincangan dikalangan pemakai narkoba. Para junkies (hanya pemakai, bukan penjual), sering memiliki bahasa gaul sendiri , yang berfungsi sebagai kode rahasia diantara mereka.
Bila kita melihat internetpun, akan makin sering menemukan bahasa gaul seperti itu akhir-akhir ini. Seperti istilah doogie untuk ganja karena ganja sudah terlalu lazim disebut cimeng, rasta atau bakung.

Selain itu, istilah dawa dimaksudkan sebagai ekstasi. Ada juga cece, yang sudah banyak dikenal para penggunanya.
Sementara narkoba jenis putau, tetap dikenal dengan nama pete. yang kemudian dibalik lagi katanya menjadi etep. Kenali juga nama hero, sebagai kependekan nama heroin.
Kode juga mencirikan jumlah narkoba. Seperti satu am, untuk satu paket ganja. Tetapi harga dan jumlahnya bisa berbeda-beda . Jumlah paket dalam skala besar juga bisa berbeda nama. Untuk satu kilogram kadang dinamakan satu batu, sementara setengah kilogram disebut satu garis.
Sementara pada paket narkoba jenis obat atau etep, kodenya seperempi atau seperempat gram. Cara menggunakannyapun ada kodenya tersendiri. Seperti bila ingin membakar, disebut ngebaks atau ngebakar ganja. Sementara itu, kalangan pemakai putau atau obat, membahasakannya dengan ngedrags.
Para junkies juga punya sebutan lain-lain. Seperti pengguna ganja disebut junkies angkatan udara, karena dianggap punya efek fly seperti melayang ketika mabuk. Sementara pemakai putauw disebut sebagai angkatan laut, karena alat yang dipakai berbunyi seperti sedang menyelam dan mengambil nafas dari saluran udara didalam laut.
Bahkan kondisi lingkunganpun ada kodenya. Seperti kata cmb pada tulisan diatas berarti cuaca mendukung banget, alias enak ngeganja bila sedang dingin atau dipinggir pantai yang sejuk. Sementara pat-pat dimaksudkan uang penggunanya kurang sehingga perlu patungan. Namun bila sang pemakai telah memiliki cadangan, maka akan bilang koncian.
Asal tahu saja, jumlah kasus narkoba dikalangan masyarakat semakin tahun semakin meningkat, bahkan Indonesia yang dulunya hanya sebagai negara transit bagi bandar narkoba, sekarang sudah menjadi negara yang memproduksi narkoba.
Mengacu pada hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2008, biaya pembelanjaan masyarakat untuk narkoba meningkat dari Rp.11,3 triliun per tahun menjadi Rp.26,5 triliun per tahun, bahkan saat ini ada sekitar 1,36 juta pelajar dan mahasiswa dari 3,55 juta orang yang menjadi pecandu narkoba dan dari jumlah tersebut, 41 persen mencoba narkoba pertama kali diusia 16-18 tahun dan 40 orang meninggal setiap harinya akibat narkoba.
DKI Jakarta menduduki peringkat pertama dari sisi permintaan akan narkoba dan Yogyakarta berada pada peringkat kedua…Sangat mengkhawatirkan bukan ?
Artikel diambil dari Sini

No Response to "Bahasa-bahasa Gaul Komunitas Narkoba"

Posting Komentar